Wikipedia

Hasil penelusuran

Kamis, 27 April 2017

Senja itu mengajarkan aku tentang seberapa pentingnya sebuah arti pertemuan
Senja itu mengajarkan aku tentang kata yang tak bisa lagi ku dengar
Senja itu mengajarkan aku tentang seberapa pentingnya menghargai orang
Dan senja itu mengajarkan aku tentang arti sebuah perpisahan

Apa kau tau bahwa mengenal seseorang itu bagaikan  memegang pisau belati yang teramat runcing, yang akan menyakitimu bila kamu sendiri tak berhati-hati menggunakannya
Apa kau tau bahwa mengatakan hal yang bukan dari hati itu teramat sangat menyakitkan, bagai meremas jantung yang masih utuh berdenyut, perih
Apa kau tau bahwa setiap langkah yang kamu jalani itu adalah pelajaran untuk dirimu sendiri, melangkah dengan hari yang pasti atau dengan hal yang akan membuatmu sendiri terpuruk
Apa kau tau bahwa meninggalkan semua kebiasaan yang telah kamu jalani setiap hari itu akan membuat duniamu sendiri hampa, kosong, hening tak berpenghuni

Suatu ketika Baginda Rasullullah shallallahu 'alaihi wasallam memberi kabar gembira kepada Abu Bakar Radhiyallahu 'anhu bahwasanya dia adalah ahli surga, bahkan dikatakan akan menjadi pemimpin kaum tua yang akan masuk surga. Semua pintu surga akan memanggil namanya dan menyampaikan kabar gembira kepadanya. Baginda Rasullullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Orang yang paling dahulu masuk surga di kalangan umatku adalah abu bakar." Meskipun demikian, Sayyidina Abu Bakar Radhiyallahu 'anhu berkata, "Alangkah bahagianya, seumpama aku menjadi sebatang pohon yang akhirnya di tebang." ia juga berkata, "alangkah bahagianya, aku menjadi rumput yang di makan hewan." Kadangkala ia berkata, "Alangkah bahagianya, seumpama aku menjadi sehelai bulu di badan seorang mukmin." Suatu ketika ia pernah berada di dalam sebuah kebun dan melihat seekor burung yang sedang berkicau. Sambil menarik nafas berat, Sayyidina Abu Bakar Radhiyallahu 'anhu berkata, "wahai burung, alangkah beruntungnya hidupmu. kamu makan, minum, dan berterbangan diantara pepohonan, tetapi di akhirat tidak ada hisab bagimu. Alangkah bahagianya, seumpama Abu bakar menjadi sepertimu."(dari kitab Tarikhul khulafa).

Sayyidina Rabi'ah Aslami Radhiallahu 'anhu bercerita, "suatu ketika pernah terjadi kesalah pahaman antara aku dan sayyidina Abu Bakar Radhiyallahu 'anhu. ia berbicara kasar kepadaku, sehingga aku tersinggung. Ketika ia menyadari kesalahannya, ia berkata kepadaku, 'Ucapkanlah kata-kata kasar kepadaku sebagai balasan!' Namun, aku menolaknya. ia berkata, 'kamu harus mengucapkannya. jika tidak akan kuadukan kepada  Baginda Rasullullah shallallahu 'alaihi wasallam!' aku tetap tidak menjawab apa pun. Lalu, ia bangun dan pergi meninggalkanku. Ketika itu beberapa orang dari kabilahku (Banu Aslam) yang menyaksikan kejadian tersebut berkata, 'Orang ini aneh sekali. Ia sendiri yang bersalah ia sendiri yang mengadukannya kepada  Baginda Rasullullah shallallahu 'alaihi wasallam.' Aku berkata, 'Tahukah kamu siapa dia? Dialah Abu Bakar Radhiyallahu 'anhu. jika ia marah kepadaku, tentu  Baginda Rasullullah shallallahu 'alaihi wasallam kekasih Allah subhaanahu wata'ala akan marah kepadaku, dan jika beliau marah, maka allah Subhaanahu wata'ala pun akan marah. Jika demikian, maka Rabi'ah pasti akan binasa.' Kemudian aku pergi menemui  Baginda Rasullullah shallallahu 'alaihi wasallam dan menceritakan kejadian tersebut. Beliau bersabda, 'Sikapmu benar, memang sebaiknya kamu tidak membalasnya, tetapi katakanlah, 'Semoga Allah Subhaanahu wata'ala memaafkanmu, wahai abu bakar."

 Sebegitu perasaan takutnya kepada Allah Subhaanahu wata'ala, Hanya sepotong kalimat sepele, Sayyidina Abu Bakar Radhiyallahu 'anhu begitu takut akan balasnnya nanti di akhirat.
Lalu kita yang hanya pendosa ini, kita yang bahkan sering lalai akan perintah-Nya ini. kita yang tak jarang bahkan sering mengbaikan-Nya ini
Masihkah kau tak menyesal akan semua kejadian itu
Masihkahkau berbangga hati dengan kesombongnamu
Lalu masih pantaskah aku yang sering mengabaikanMu ini meminta dan merintih kepadamu ya Rab
Aku tau hanya engkaulah yang maha tau segalanya,
Hanya engkau yang akan mengabulkan segala doa-doa
Hanya engkau  mengerti akan betapa rapuhnya diri ini.
Maafkan segala hilaf hati ini...

Seorang sahabat, Sayyidina Uqbah bin Amir Radhiyallahu 'anhu, bertanya kepada Baginda Nabi Shallallahu Allaihi wasallam, "Tunjukanlah kepadaku jalan menuju keselamatan." Baginda Nabi Shallallahu Allaihi wasallam menjawab, "Jagalah lisanmu dan perbanyaklah tinggal dirumah, sambil menangis mengingat dosa-dosamu."

Wallahu a'lam Bish-shawabi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar